Minggu, 01 September 2013


Bismillahirrahmanirrahim....
Setelah shalat magrib saya merenung, ternyata beruntung juga diri ini. Bisa kuliah di PTK, langsung kerja, tanpa harus susah payah keluar masuk perusahaan atau institusi pemerintahan hanya sekedar menyampaikan lamaran kerja. Suatu kemudahan yang tidak dirasakan oleh beberapa teman saya di SMA.
Dahulu, sebelum diterima di PTK, saya sempat merasakan manisnya rasa keterima universitas negeri dg jurusan Teknik Kimia. Tidak ada alasan khusus kenapa saya memilih jurusan itu. Tapi kata Bapak saya, nanti setelah lulus kuliah bisa langsung kerja di bank. Sama seperti anak tetangga. Dulu sih belum kepikiran apa-apa. Tapi sekarang, saya sedikit miris dengan tren pencari kerja. Semua lulusan sarjana seperti berlomba-lomba jadi pegawai bank. Bahkan dari jurusan yang saya pikir tidak nyambung dengan dunia perbankan. Bayangkan saja, lulusan MIPA Fisika jadi pegawai bank, lulusan Pendidikan kerja di bank, lulusan teknik kerja di bank, lulusan pertanian kerja di bank. Lah...terus...kalian kuliah di jurusan itu buat apa? Bukankah untuk dipraktikkan di dunia nyata.
Entah apa yang menarik di dunia perbankan (selain gaji). Apakah ini suatu bentuk rasa frustasi terhadap pola pengembangan pendidikan di Indonesia? Atau...karena susah cari kerja?
Entahlah...
Padahal kalau mereka mengabdi di masyarakat denga memanfaatkan ilmu yg didapatkan semasa kuliah, saya yakin akan banyak lahir ilmuwan ilmuwan handal, pengajar pengajar yang profesioanal, serta muncul teknik pengolahan pangan yang modern.
Fenomena kerja di bank mungkin bisa menjadi pelajaran bagi anak-anak atau adek-adek kita ke depan dalam memilih jurusan. Kalau emang pengen kerja di bank, ambillah jurusan akuntansi atau apalah yg sesuai. Seandainya memunyai passion di bidang teknik, dedikasikanlah diri di dunia tersebut, dsb...dsb...
#prihatin sekaligus bingung mengarahkan adek yg akan memilih program studi

0 komentar :

Posting Komentar