Sabtu, 09 November 2013


Wow..berabad-abad rasanya ga ngepost. Hehehhe..

Ini karena kesibukan di kantor sebagai pelaksana di seksi yang baru. Ada beberapa laporan yang harus belajar dari nol untuk menyusunnya, setelah itu saya juga harus membereskan berbagai hal untuk persiapan cuti bersalin. Dan ya, setelah cuti, ceritanya juga udah mulai terlalu sibuk. Scara asisten yang biasa bantu ngasuh ibaad dan macam-macam diputuskan untuk diistirahatkan dulu dalam waktu yang tidak dapat dipastikan. Ibunya sudah tua dan sakit, sementara dia anak bungsu tumpuan dan bunga hati ibunya.

jadi..ya begitulah..




Sebulan pertama cuti, diisi dengan beberes apaaaaa aja. Dan tentu belajar masak. Hehehe..

Ada peralatan baru kado dari teman-teman di seksi lama (seneeeeeeeng banget deh, soalnya udah lama masuk whistlist dan berandai-andai, kapan ya bisa punya) ,dan..taraaaaaaaa.akhirnya saya punya oven listrik juga teman-teman!!. Hhohohohohoho. Senangnya hati. Pokoknya punya dululah..belum buat praktik aja rasanya sudah melayang-layang. Walaupun kenyataannya sampai sekarang, baru dicoba 2 kali pemakaian, itu pun gagal semua hehehehehe



Yang kedua, menyusun daftar kebutuhan adiknya ibaad. Karena pengennya hemat dan ecofriendly, *ciehhhh.. maka ternyata setelah direnungkan, ditimbang dan memperhatikan pengalaman ketika abangnya lahir dulu, plus ada beberapa barang abangnya yang bisa dilungsurkan, ternyata hanya sedikit yang dibutuhkan. Baguslah. Alhamdulillah.



Ketiga, mengurus muka. Oia, penting ini. Selama hamil, mukaku ini kusam banget. Kata siapa pas hamil ga boleh perawatan sama sekali? Ah kalo perawatannya melulu kimia ya saya juga ga berani. Tapi kan ini perawatan alami, itung-itung buat merilekskan pikiran, menyenangkan diri dan suami. Biar segar liatnya. Bahannya buah-buahan dari kulkas yang fresh. Alhamdulillah, sedikit mengurangi efek kusam dan jerawat yang di awal trimester berdatangan bagai jamur di musim hujan. Hihihi..



Keempat, bermain bersama ibaad. Abang senhang sekali (pake h biar nendang senangnhya). Pokoknya puasss main seharian semaleman bersama ummi –nampaknya-. Son, ummi juga kangen. Doakan ya, suatu saat ikhtiar ummi selama ini memampukan agar ummi bisa mendampingimu dan adik-adikmu menjalani hari-hari berharga. Amin.

Pokoknya intinya pastinya ,seru sekalilah cuti di rumah lama..hehehhe..



*ditulis di awal Agustus 2013

Kamis, 03 Oktober 2013





Bismillahirrahmanirrahim...

Lama tak melongok ke blog ini. Maklum, dalam beberapa minggu terakhir, saya disibukkan dengan urusan kelahiran anak kedua kami (kapan-kapan akan diceritakan di sini).

Mumpung ada kesempatan, saat ini saya akan mengunggah beberapa contoh soal untuk persiapan ujian TKD Kementerian Keuangan.


Langsung saja ya gan, silakan download di mari.

Rabu, 04 September 2013

Bismillahirrahmanirrahim...

Beberapa kali sudah terlintas di benak ini untuk mengupload hasil jepretan jalanan. Walaupun dengan kamera seadanya, mudah-mudahan mampu memberikan gambaran tentang jalanan negeri ini, khususnya wilayah Jabodetabek. Untuk edisi pertama, saya mengangkat tema CommuterLife karena langsung bersinggungan dengan kehidupan pribadi saya sehari-hari.
Kamera yang digunakan merupakan kamera dari Handheld Smartfren tipe i, 5 MP, dengan bantuan pengelola gambar PixlExpress.

Gambar 1 : Suasana stasiun Manggarai saat jam pulang kerja, tidak begitu ramai, karena saat saya mengambil foto ini masih sekitar jam 4 sore.

Gambar 2: Di antara lalu lalang commuter, Bapak ini dengan santainya tidur bersandarkan tiang yang berada di stasiun Juanda

Gambar 3: Background stasiun Juanda, Jakarta di sore hari.

Gambar 4: Stasiun juanda dipadati oleh para commuter dari berbagai kota pinggiran jakarta, seperti Bekasi, Depok, Bogor, Serpong, dll.

Gambar 5: Apresiasi terhadap kinerja PT KAI khususnya PT KCJ yang telah menyediakan papan informasi mengenai keberadaan kereta tujuan. Membantu sekali sir..!! 

Gambar 6: "yuk kita mancing di bawah rel"... bukan bukan...maksudnya adalah kalau anak kecil ataupun orang dewasa menjatuhkan sesuatu di bawah peron, mintalah petugas untuk mengambilkannya. Nanti akan dibantu dengan alat capit yang sepertinya belum pernah saya lihat.


Gambar 7: Suasana di dalam KRL, padat merayap kalau jam pulang kerja.

Yup....itu tadi beberapa foto berkaitan dengan CommuterLife, mudah-mudahan memberikan gambaran bagi calon commuter atau yang ingin merasakan jadi commuter. Setiap sesuatu ada sisi positif ada negatifnya. Begitupun jadi commuter. Positifnya kita jadi banyak bergaul sama orang dari berbagai macam profesi, jadi tahu nama-nama stasiun di jakarta, mengerti seluk beluk perkotaan, dll. Negatifnya paling cuma pegel-pegel aja gan. ^__^

Oke deh, cukup sekian.

#Have Fun being a Commuter

Selasa, 03 September 2013

Bismillahirrahmanirrahim...

Musim penerimaan CPNS akan segera dimulai. Pastinya ini memberikan angin segar bagi para lulusan sarjana yang belum dapat kerjaan, atau yang masih belum enjoy di kerjaan lama. Dalam kurun waktu 4 (empat) bulan ke depan, masing-masing Kementerian/Lembaga ataupun Satuan Kerja Perangkat Daerah membuka pendaftaran secara online. Beberapa yang ane ketahui, yaitu Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan. Karena ane kerja di Keuangan, dan banyak teman-teman yang tanya, akan ane sampaikan beberapa poin penting dari penerimaan di Kementerian Keuangan. Simak baik-baik ya.!!

Kualifikasi apa saja sih yang dibutuhkan, dan jumlah formasinya berapa?
NO.
TINGKAT PENDIDIKAN
KODE PROGRAM STUDI (KP)
PROGRAM STUDI (PS)
NAMA JABATAN
JUMLAH FORMASI**
1
Sarjana
(S-I)
01
Akuntansi
Penata Laporan Keuangan/ Analis Anggaran/ Analis Pajak/ Analis Bea dan Cukai/ Analis Aset Negara
591
02
Ilmu Ekonomi/ Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan/ Ekonomi Pembangunan/Ilmu Ekonomi Pembangunan
Penata Laporan Keuangan/ Analis Anggaran/ Analis Pajak/ Analis Bea dan Cukai/ Analis Fiskal
53
03
Ilmu Hukum
Penata Laporan Keuangan/ Analis Anggaran/ Analis Pajak/ Analis Bea dan Cukai/ Analis Aset Negara/ Analis Fiskal
429
04
Manajemen
Penata Laporan Keuangan/ Analis Anggaran/ Analis Pajak/ Analis Aset Negara/ Analis Fiskal
121
05
Statistik/Statistika
Penata Laporan Keuangan/ Analis Anggaran/ Analis Pajak/ Analis Bea dan Cukai
69
06
Sistem Informasi/Sistem Informatika
Analis Pajak/ Analis Bea dan Cukai
60
07
Teknik Informatika/Teknologi Informasi
Analis Pajak/ Analis Bea dan Cukai/ Analis Aset Negara/ Analis Fiskal
57
2
Diploma Pelayaran (D-III)08Pelayaran (Nautika)*Mualim10
09Pelayaran (Teknika)*Juru Motor10
3
Diploma Umum
(D-III)
10
Akuntansi/ Keuangan dan Perbankan/ Perpajakan/ Manajemen Perpajakan
Verifikator Pajak
1.000
11
Teknik Informatika
Verifikator Pajak/ Verifikator Bea dan Cukai
172
12
Manajemen Informatika/ Teknik Komputer
Verifikator Bea dan Cukai
27
13
Kimia/ Analis Kimia/ Analisis Kimia/ Kimia Analisis/ Kimia Analis
Analis Laboratorium
20
14
Farmasi/Analis Farmasi
Analis Laboratorium
10
4
SMK Pelayaran
15
SMK Pelayaran/SPM NautikaJuru Mudi
40
16
SMK Pelayaran/SPM TeknikaJuru Minyak
40
5
SMK Umum
17
Teknik Mesin (Teknik Permesinan)/Teknik Perkapalan (Kelistrikan Kapal/ Konstruksi Kapal Kayu/Kapal Fiberglass/Kapal Baja)/ Teknik Telekomunikasi (Teknik Transmisi Telekomunikasi)Kelasi Kapal
80
18
Teknik Mesin / Teknik ElektronikaOperator X-Ray
100
19
Kimia/ Kimia IndustriAnalis Laboratorium
10
20
Farmasi/Farmasi IndustriAnalis Laboratorium
10
Jumlah
2.909















































Banyak kan yang bakal diterima! ^__^

Oke, selanjutnya...

Kapan sih dimulainya pendaftaran? Lewat online apa lewat pos?
Pendaftaran dilaksanakan secara online melalui website http://rekrutmen.kemenkeu.go.id mulai tanggal 6 September 2013 sampai dengan tanggal 20 September 2013.
Jadi ga ada kirim-kirim berkas gan. Cukup scan-scan aja berkas yang dibutuhkan.

Syarat umumnya apa aja sih?
  1. Warga Negara Indonesia;
  2. Tidak mengalami ketergantungan terhadap narkotika/sejenisnya;
  3. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan;
  4. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai CPNS/PNS, anggota TNI/POLRI, pegawai BUMN/BUMD atau pegawai swasta;
  5. Tidak berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri atau Pegawai Negeri;
  6. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau Negara lain yang ditentukan oleh pemerintah;
IPK Minimal berapa ya?
Sarjana (untuk Kode KP 01 sampai dengan KP 07) dengan IPK Minimal 2,75 (dua koma tujuh lima dan nilai tersebut bukan hasil pembulatan) dari skala 4.

Kalau Usia 35 tahun boleh ga ya?
Sayang banget gan, untuk Sarjana, minimal 18 tahun dan maksimal 28 tahun untuk kode KP 01 sampai dengan KP 07

Jenis Seleksinya apa aja sih?
  1. Seleksi Administrasi, bisa dibilang ini pintu awal agan untuk dapat ikut ujian. Kalau sarat yang dikirimkan lengkap, biasanya sih lancar-lancar aja sih.
  2. Tes Kemampuan Dasar, belum dapet contoh soalnya sih. Nanti kalau ketemu bakal dishare.
  3. Tes Psikologi Lanjutan, s.d.a
  4. Tes Kesehatan


Tempat ujannya nanti di mana?
Banyak gan, ada 15 kota besar yang siap menyelenggarakan ujian, yaitu:

1. Banda Aceh;6 Yogyakarta;11. Balikpapan;
2. Medan;7. Surabaya;12. Makassar;
3. Padang;8. Denpasar;13. Manado;
4. Palembang;9. Pontianak;14. Kupang;
5. Jakarta;10. Banjarmasin;15. Jayapura;
Sementara sekian dulu deh gan. Nanti kalau ada yang mau tanya-tanya monggo, kalo bisa dijawab ane jawab.
Untuk informasi lebih lengkap bisa kunjungi webnya langsung Rekrutmen Kemenkeu

Sumber gambar: www.kompas.com

Minggu, 01 September 2013


Bismillahirrahmanirrahim....
Setelah shalat magrib saya merenung, ternyata beruntung juga diri ini. Bisa kuliah di PTK, langsung kerja, tanpa harus susah payah keluar masuk perusahaan atau institusi pemerintahan hanya sekedar menyampaikan lamaran kerja. Suatu kemudahan yang tidak dirasakan oleh beberapa teman saya di SMA.
Dahulu, sebelum diterima di PTK, saya sempat merasakan manisnya rasa keterima universitas negeri dg jurusan Teknik Kimia. Tidak ada alasan khusus kenapa saya memilih jurusan itu. Tapi kata Bapak saya, nanti setelah lulus kuliah bisa langsung kerja di bank. Sama seperti anak tetangga. Dulu sih belum kepikiran apa-apa. Tapi sekarang, saya sedikit miris dengan tren pencari kerja. Semua lulusan sarjana seperti berlomba-lomba jadi pegawai bank. Bahkan dari jurusan yang saya pikir tidak nyambung dengan dunia perbankan. Bayangkan saja, lulusan MIPA Fisika jadi pegawai bank, lulusan Pendidikan kerja di bank, lulusan teknik kerja di bank, lulusan pertanian kerja di bank. Lah...terus...kalian kuliah di jurusan itu buat apa? Bukankah untuk dipraktikkan di dunia nyata.
Entah apa yang menarik di dunia perbankan (selain gaji). Apakah ini suatu bentuk rasa frustasi terhadap pola pengembangan pendidikan di Indonesia? Atau...karena susah cari kerja?
Entahlah...
Padahal kalau mereka mengabdi di masyarakat denga memanfaatkan ilmu yg didapatkan semasa kuliah, saya yakin akan banyak lahir ilmuwan ilmuwan handal, pengajar pengajar yang profesioanal, serta muncul teknik pengolahan pangan yang modern.
Fenomena kerja di bank mungkin bisa menjadi pelajaran bagi anak-anak atau adek-adek kita ke depan dalam memilih jurusan. Kalau emang pengen kerja di bank, ambillah jurusan akuntansi atau apalah yg sesuai. Seandainya memunyai passion di bidang teknik, dedikasikanlah diri di dunia tersebut, dsb...dsb...
#prihatin sekaligus bingung mengarahkan adek yg akan memilih program studi

Rabu, 14 Agustus 2013

Bismillahirrahmanirrahim...

Tak terasa perkuliahan di kampus STEI Indonesia akan segera berakhir. Hanya menyisakan waktu kurang lebih lima bulan lagi, dan saya akan menjadi Sarjana [Insya Allah]. Tapi sebelum membayangkan wisuda, toga, foto-foto, gelar SE, ada hal penting yang harus dikerjakan. Yup....S.K.R.I.P.S.I. Bagian paling urgent bagi para mahasiswa sebelum menyelesaikan kuliahnya. 
Sebenarnya, di kampus STEI Indonesia masih menganut dua 'mazhab' yang bisa diambil oleh para mahasiswa untuk lulus dan jadi Sarjana. Pertama, tidak ada skripsi, tapi harus melewati serangkaian uji komprehensif dan tambahan mata kuliah. Kedua, menyelesaikan skripsi, tanpa ikut uji komprehensif. Bagi saya, yang kebetulan tidak terlalu paham dengan seluk beluk Akuntansi, mengikuti ujian komprehensif itu seperti neraka. Bayangkan, kita dihadapkan oleh beberapa dosen penguji tanpa ada dosen baik hati yang membantu kita menjawab pertanyaan. Beda halnya dengan pengujian hasil skripsi. Dosen pembimbing biasanya akan dengan senang hati "membantu" mahasiswanya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dosen penguji lainnya. Keduanya memang ada kelebihan dan kekurangan, tapi....jadi mahasiswa S1 tanpa meninggalkan jejak berupa skripsi di kampus tuh rasanya seperti ada yang kurang. 
Dengan penuh keteguhan hati, akhirnya diputuskan, saya akan mengambil jalur kedua, yaitu penulisan tugas akhir skripsi. 
Sudah satu minggu ini saya berusaha memikirkan tema apa yang akan diambil dalam penulisan saya nanti, tapi sampai sekarang masih bimbang dan ragu. Beberapa tema yang melintas di kepala banyak, tapi ya itu tadi hanya melintas dan langsung pergi. 
Bertukar pikiran dengan beberapa senior di kantor cukup membantu menemukan ide, setidaknya ada dua tema yang bisa diangkat dari pembicaraan tersebut. Makro Ekonomi vs Advance Accounting. Dua tema besar itu diusulkan oleh mereka. Setelah searching di google, ternyata tema Makro Ekonomi telah banyak dibahas oleh beberapa peneliti, misalnya hubungan Indikator Ekonomi Makro (Inflasi, Kurs, BI Rate) terhadap Harga Saham. Begitupula dengan Advance Accounting, teman saya yang kebetulan telah menyelesaikan S1nya, mengambil pembahasan mengenai Pengaruh bla..bla... terhadap Hutang (Leverage).

Kalau diamati lebih jauh, bahasan-bahasan tersebut walaupun telah umum diteliti oleh beberapa orang, tetap saja meninggalkan gap/perbedaan antara penelitian satu dan lainnya. Hal tersebutlah yang sepatutnya menjadi permasalahan yang dapat diangkat dalam penulisan skripsi. 

Bingung..bingung..tambah bingung.

Saran teman kepada saya yang sedang mencari judul skripsi:
"Temukan masalah...masalah...masalah..."

Okelah kalau begitu.
Masalah....di manakah kamu berada?

#ending geje setelah tambah bingung




Kamis, 25 Juli 2013




Bismillahirrahmanirrahim...

Tepat pukul 02.15 dini hari, saya dan rekan kerja tiba di salah satu stasiun kereta api besar di Jawa Tengah, tepatnya di Purwokerto. Tujuan kami sebenarnya adalah mengunjungi salah satu Pejabat Lelang Kelas II yang berada di Kabupaten Cilacab. Keluar dari stasiun kami telah disambut oleh petugas hotel Dafam Cilacap yang ternyata telah menunggu kami sejak pukul 01.00. Kami memang sengaja memesan travel yang disediakan oleh hotel, karena tidak mungkin juga ada angkutan umum yang beroperasi pagi buta seperti itu. 

Awalnya saya agak sedikit tertegun melihat Hotel Aston berdiri tegak di jalanan Purwokerto, bahkan sang sopir menimpali bahwa Hotel Horizon pun telah lama ada di sini. Sejenak berfikir, target customer mereka siapa ya? Ah..lupakanlah...bukan urusan saya. hehehe..

Perjalanan ke Cilacap, yang menurut google Maps berjarak 57 Km, ditempuh dalam rentang waktu kurang lebih 1 jam. Termasuk cepat, kata sang sopir. Maklum, malam hari jalanan pasti sepi. Kalau siang, kemungkinan 1 jam 30 menit. Rute perjalanan cukup rumit, dengan berbagai kelokan tajam, dan banyaknya perempatan. Terus terang, saya bukan orang yang cepat hapal dengan jalanan yang telah dilalui. Alih-alih menghapal jalan, saya tertidur pulas sampai tetiba ada tangan yang menepuk pundak saya tanda telah tiba di hotel. Bagi sebagian orang yang sering bepergian ke Semarang, mungkin cukup familiar dengan hotel Dafam. Menurut beberapa testimoni yang pernah saya baca, hotel ini murah meriah, fasilitas oke, plusnya lagi pelayannya ramah dengan standar pelayanan bintang lima. Apa benar begitu? Well..lets see.

Setibanya di Hotel, jam dinding menunjukkan pukul 03.30, tandanya Sahur sudah bisa dimulai. Maklum, subuh di Cilacap lebih cepat dari Jakarta. So...here we go.!! Makan-makan..!!
Prasmanan yang disajikan cukup beragam untuk sekelas hotel bintang tiga. Terdapat empat meja dengan menu yang berbeda. Meja pertama menyajikan berbagai macam roti-rotian, meja kedua menghadirkan masakan tradisional dengan kombinasi kuah santan, ayam potong, tahu goreng, lalapan, dsb. Untuk meja ketiga, tersedia Soto Ayam, sayangnya kita dituntut untuk mengambil sendiri dengan takaran sesuai selera masing-masing, alhasil tidak semua racikan enak dilidah. The last one, meja bubur ayam plus omelete. Suasana ruang makan cukup ramai, entah dari mana dan mau apa orang-orang ini di pelosok Jawa Tengah.

Makan udah, perut pun kenyang, timbul ngantuk. Bisa dimaklumi, soalnya kami tidak benar-benar tertidur sempurna semalam. Saatnya merebahkan tubuh di kamar. Kebetulan kami mendapat kamar yang posisinya berada di pojokan. Biasanya, untuk naik ke kamar, hotel menyediakan lift. Betul tidak..? nah kalau di sini, tidak ada lift, yang ada hanya tangga. Namanya juga hotel cuma dua lantai, ngapain pakai lift. Yupp bener banget....hotel Dafam hanya terdiri dari dua lantai saja saudara-saudara. Pantes saja kalau kemarin kami sempat kehabisan (untung ada yang cancel). Disamping kamarnya sedikit, ternyata hotel ini juga sering digunakan oleh PT Pertamina untuk mengadakan acara-acara kantor. (Ternyata orang-orang yang saya temui tadi di restoran adalah orangnya PT Pertamina).

Dengan tarif corporate, kami mendapatkan harga khusus, untuk menginap satu malam cukup dengan Rp440.000,- (beda tipis ama SBU Pejabat Eselon IV yang Rp450.000), bandingkan dengan harga normal yang mencapai Rp700.000an. 

Di kamar, terdapat dua tempat tidur, lemari, kamar mandi yang lumayan, meja kerja, kulkas, dll. Cukup nyaman untuk beristirahat. Hampir mirip-miriplah ama kamar yang ada di Hotel Aryaduta Jakarta.

Oke deh, sementara gini dulu ya reviewnya. Mau istirahat untuk persiapan cari oleh-oleh. Hehe..

_Abu Ibaadurrahman_


Minggu, 21 Juli 2013

http://www.whatshalliread.info/index.php/2013/01/
Bismillahirrahmanirrahim...

Buku menurut banyak orang merupakan jendelanya dunia. Melalui buku, kita jadi mengerti banyak hal. Mulai dari perkara ringan semacam ekonomi, sosial, teknologi, dsb, maupun perkara berat semacam tren busana muslimah abad 21, tren hijab “muslimah”, dll. Namun, dewasa ini perannya seolah tergantikan oleh media internet, ditambah dengan beragam mesin pencarian bermunculan, semisal mr google yang kita anggap serba tahu. Selain menawarkan informasi yang cepat, mr google juga dapat memberikan semua gambaran keingintahuan bagi semua orang. Yah..bisa dibilang saat ini jendela dunia bukan lagi milik buku, tapi juga miliknya media internet. Lambat laun, buku mulai ditinggalkan. Pengalaman pribadi mengiyakan pendapat tersebut. Segala macam informasi dapat diakses melalui smartphone or tablet. Tinggal sentuh-sentuh, geser-geser, semua informasi langsung ada di depan mata. So simple..!! Lalu bagaimana dengan eksistensi penjualan buku itu sendiri?


Nasib si Buku
Menurut saya pribadi, eksistensi buku tak akan pernah berakhir. Apa pasal? Begini Saudara, ketika pada zaman dahulu buku dijadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan, kini perannya mungkin agak sedikit berkembang (kalau tidak mau dibilang bergeser). Buku tidak hanya dipandang sebagai sebuah barang yang bisa memberikan ilmu yang bermanfaat, tapi bagi sebagaian [red: banyak] orang, buku juga menjadi bahan koleksi. Pergeseran tersebut dapat dipandang ke arah positif tapi juga negatif. Positifnya, buku sekarang menjadi barang yang layak buru. Buku biografi Steve Job contohnya. Menjadi best seller di banyak Negara, termasuk Indonesia. Banyak orang saat ini menjadikan buku sebagai koleksi pribadi, penghias rak-rak buku di rumah. Bisa jadi dengan mengoleksi berbagai ragam buku, sang pemilik dianggap pintar dan “cinta” buku. Padahal tak satupun buku yang dibeli habis dibaca. Bahkan sampai lupa kalau pernah beli tuh buku. Kalau pernah lihat acara-acara kultum di televisi swasta, stage act sang ustadz digambarkan sedang berdiri di perpustakan pribadinya dengan beragam kitab-kitab bahasa Arab yang kalau disusun bisa membentuk judul dari buku itu sendiri. Saya sih berkhusnudzon saja kalau kitab-kitab tersebut telah dilahap habis sama sang ustadz, jadi beliau simpen semua tuh kitab dalam lemari kaca bersih nan rapih, biar terlihat selalu baru, biar ga rusak juga tentunya [kono katanya paketan kitab-kitab tebal yang masih bahasa Arab mahal]. Negatifnya ya efek dari koleksi mengoleksi itu tadi, buku hanya dibeli, disimpan, dan dipajang, tanpa memberikan ilmu apapun kepada pemiliknya kecuali sedikit.

Tenang kawan, kalau ada yang merasa tersindir, anda tidak sendiri. Mungkin kalau bisa menangis, buku-buku yang terpajang rapi di rumah saya akan menangis sejadi-jadinya. Hampir tak ada satupun buku yang berhasil diselesaikan. Kebanyakan hanya berhenti di halaman Kata Pengantar dan daftar isi. Hanya novel-novel saja yang dapat tembus sampai halaman terakhir, itupun dengan perjuangan. Hehe..

Well, mumpung sekarang bulan Ramadhan, sabtu atau ahad kalau tidak ada kerjaan, sempatkanlah membaca. Mulai dari yang tipis-tipis mungkin, mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang.

Jumat, 19 Juli 2013



Bismillahirrahmanirrahim...

Sebenarnya kata-kata bisnis bukanlah hal yang baru bagi saya. Dulu sekali, waktu masih jadi anak SD, saya telah memulai menjual "wayang", tazos, minizet, kelereng, sampai pernah suatu kali kepikiran jual lotre. Lotrenya sederhana banget, potongan wayang yang telah dinomori dilipat, kemudian distaples. Nomor yang tertera di wayang itu akan menunjukkan hadiah apa yang didapat oleh si pembeli. Mirip-mirip judi ga sih..?? Maklum, dulu belum ngerti banget yang namanya syariat.
Seiring berjalannya waktu, beranjak dewasa, minat bisnis saya mulai terkikis. SMP dan SMA praktis saya tidak bergelut lagi dengan namanya bisnis. Mungkin waktu itu lagi enak-enaknya punya temen baru, lagi enak-enaknya belajar, dsb.

Saat kuliah, pernah suatu kali mencoba menawarkan bimbel jarak jauh, kerja sama dengan salah satu bimbel terkemuka di kampus. Hasilnya lumayan juga ternyata buat makan-makan.^__^
Sekarang, ketika bergulat dengan dunia kerja, yang semakin menyita waktu, jiwa bisnis ini tetap saja memanggil-manggil. Rasanya gatel kalau ga ada yang dibisnisin. Parah...!!

Berawal dari kebutuhan terhadap herbal, yang menjadi barang wajib di keluarga kami, saya mendatangi sebuah toko herbal di kawasan Bekasi Timur, yang kebetulan bersebelahan dengan tempat kajian. Sambil menyelam minum air yang banyak. Dapet ilmu, dapet herbal.

Tak seperti toko herbal kebanyakan, toko tersebut menawarkan harga yang jauh lebih murah dari pada harga herbal lain di toko-toko sejenis (apalagi dibandingin sama toko online). Diskon yang diberikan hampir selalu 50% dari harga normal, walaupun kita bukan reseller besar. Ide jualan herbal ke temen-temen kantor muncul. #tuing..

Sejak saat itu, saya aktif promosi di Facebook, BBM, web, sms, dll.
Menjual herbal melalui media sosial seperti FB, BBM, bukan hal yang mudah. Terkadang ada temen yang ga suka kalau wallnya dipenuhin oleh dagangan kita. (maklum sih). Saya pun pastinya begitu, begah juga kalo liat tiap detik, tiap menit yang muncul dagangan orang-orang. Menyadari hal tersebut akan berdampak negatif bagi dunia pertemanan saya, diputuskan tidak memposting lagi produk-produk di media sosial. Paling sekali-sekali banget, kalo ada barang murah, bagus, dan lagi booming.

Usaha tersebut lumayan lancar, margin yang didapat perbulan bisa mencapai Rp500.000,- (lumayan kan buat makan sama keluarga di luar).

Mungkin hal yang perlu saya perhatikan lagi adalah sisi akuntabilitas keuangan "perusahaan". Maklum, pencatatan dan penyimpanan uang kadang campur aduk ama uang pribadi. Jadi ga teratur, dan marginnya kadang ga berasa (dipake mulu).

Itung-itung, memulai bisnis kecil-kecilan, sambil kerja sambil usaha.

Next step harus lebih rapih. Klik disini untuk mengunjungi toko herbal online saya.


#ini kisahku, mana kisahmu (haha..)


Sumber gambar

Jumat, 18 Januari 2013

Bismillahirrahmanirrahim...

Beberapa hari ini, Jabodetabek rata diguyur hujan lebat. Bisa dibayangkan dong masalah apa yang akan terjadi. Debit air di seluruh pintu air meningkat, Katulampa, Manggarai, dll. Apa yang terjadi setelahnya? Yuppp...BANJIR dimana-mana.Katanya sih banjir tahun ini akan lebih hebat dari tahun-tahun sebelumnya, siklus lima tahunan istilahnya.
Bagi para commuter (istilah bagi penumpang Kereta Rel Listrik) seperti saya, banjir sih ga masalah, asal tidak menggenangi jalur kereta. Namun sayang, ternyata jauh panggang dari api. Limpahan air pun turut menyambangi beberapa stasiun di Jakarta. Stasiun Sudirman misalnya, airnya sudah menutupi peron, bahkan kalau dilihat sepintas lalu, mirip dengan air terjun bendungan.  Setali tiga uang dengan stasiun Kota, air yang menggenangi rel kereta menyebabkan Commuter Line tidak dapat melintasi stasiun ini. Stasiun Tanahabang? sama saja. Imbasnya, seluruh perjalanan CL dari dan menuju stasiun Kota mampet, dari dan menujut Tanahabang tidak beroperasi. 
Puncaknya pada tanggal 17 Januari 2013, pengalaman saya yang menggunakan CL dari stasiun Bekasi, kereta hanya berjalan sampai dengan stasiun Manggarai. Bingung juga sebenarnya, mau naik apa ke Lapangan Banteng? mau naik bajaj rebutan ama yang lain. Naik ojek pasti basah, dan tarifnya WOW. Akhirnya memutuskan berjalan sampai terminal (bayangan kali ya). Naik Metromini 17 tujuan Pasar Senen. Alhamdulillah, berdiri, dan sumpel-sumpelan dengan penumpang lain. No Problemo. yang penting masuk kantor.

Pukul 7.30, Metromini terjebak di Cikini. Oke saya hattrick telat masuk kantor.

Pukul 8.00, Masih di Matraman. lewat batas toleransi keterlambatan.

Pukul 9.00, sampailah di Flyover Senen.

Dan terlihatlah pemandangan seperti ini:


Ternyata di depan Plaza Atrium prapatan senen, banjir saudara-saudara.

Apa mau di kata, turunlah dari Metromini 17. Berjalan kaki menyusuri tepi-tepi jalan. Semua kendaraan tidak ada yang berani melintasi jalan ini. Tentunya saya tidak sendiri, banyak teman-teman seprofesi dan satu tujuan mendampingi. Air yang menggenang cukup tinggi ternyata. Celana dan baju basah. Entahlah, apa masih bisa bekerja dengan keadaan seperti itu. 
Pukul 9.30, sukses sampai di kantor dengan selamat tanpa kekurangan sesuatu apapun.

Baru menyadari nikmatnya CL berjalan lancar ketika semuanya berjalan tidak normal. 

(Selama ini sering misuh-misuh kalo CL telat)

Mari kita dukung agar PT KAI menciptakan CL yang tidak takut air. ^___^

NB: Buat para pekerja yang bertujuan ke Lapangan Banteng dan sekitarnya, mungkin bisa dicoba turun di Jatinegara untuk selanjutnya naik Mikrolet 01 tujuan Pasar Senen.


Selamat Bekerja

Sabtu, 12 Januari 2013

gambar dari google
:). apakah anda punya moto atau semboyan atau pepatah dan sejenisnya sebagai tema tahunan anda? saya punya, dan sudah melakukannya sejak kelas 1 SMA. Saya tulis di buku harian saya atau saya buat posternya, sederhana saja, kemudian di tempel di dinding kamar. seperti poster di samping, saya sudah menempelkannya -kali ini- di dinding kubikel saya, sejak tahun lalu. Sekitar bulan Oktober.
Apa pasal? mula-mula, saya sedang iseng blogwalking lalu ketemu deh tulisan ini. Kayaknya ini syairnya Dee banget deh, karena di antara berjuta-juta kalimat di dunia, aku dengan radarku menemukanmu..*duileeee :P

salah siapa rangkaian 6 kata itu begitu cetar membahana? sehingga kayak disengat listrik zzZZzzzz, otak dan hati saya langsung tergerak. Ah, masa sih segitunya? saya tipikal orang yang gampang antusias dan ga bisa diam lebih lama. Jadi, membaca kalimat ini, saya langsung mengarah pada satu kata : PRODUKTIF

Penjabarannya memang jadi banyak, aplikasinya juga banyak, tapi saya suka yang sederhana, dengan satu kata lagi, saya ingin mengatakan ; bergerak. Terus bergerak agar menjadi produktif. Anda pernah mendengar filosofi air yang satu ini? Air yang diam akan menjadi sarang penyakit, sebaliknya, air yang mengalir, akan menemui banyak pengalaman dan rasa, dia menjadi bermanfaat dan lebih hidup. Begitu pula kita, kalau hanya diam saja, maka mungkin kita sama maknanya dengan seonggok daging berlemak. Lihat hasilnya ketika kita bergerak... Saya tidak akan memberikan keterangan, lihat saja sendiri, rasakan betapa hidup anda menjadi bergairah.

Anda suka membaca? biasanya juga akan suka menulis, maka baca dan tulislah ilmu yang anda dapat, buatlah blog, berbagilah. Namanya menebarkan manfaat. Anda suka bersosialisasi? keluarlah ikut rapat PKK, arisan RT, ikutlah forum forum berkualitas, misalnya The Urban Mama, ikutlah kelompok pengajian, carilah dan bagilah pengalaman dan kebaikan. Anda suka memasak? buatlah masakan andalan, bagikan kepada tetangga, bawa ke kantor, pererat ukhuwah, melebarkan jaringan sosial. Anda suka bercerita? cobalah jadi mc (banyak yang menolak jadi mc di acara kantor hihihi), ikutlah pelatihan public speaker, bantu teman-teman anda yang kesulitan menyampaikan pendapat. Anda suka handycraft? buatlah, cari informasi lebih banyak dari berbagai sumber. teruslah berkarya, anda bagikan, atau jadikan bisnis. tebarkan manfaat, tebarkan semangat, asyik sekali melihat orang yang "hidup", menular soalnya.

Bagaimana kalau di kantor? hihihi..saya hampir ga pernah kehabisan pekerjaan, adaaaa aja. 6 kata itu membuat saya berfikir agar memanfaatkan setiap waktu yang ada. Pokoknya harus melakukan sesuatu  (pekerjaan ya...kan lagi kerja ceritanya), hingga nantinya, semua bisa ke handle. Saya jamin, anda akan merasa jauh lebih baik. Bukan hanya pekerjaan yang sepertinya cepat selesai, tetapi juga perasaan diri bahwa -jiwa dan raga ini telah bergerak-, itu bentuk kepuasan. Bonusnya, perasaan ini akan terbawa dalam diri kita sehari-hari. Misal, ketika di jalan, macet, ya baca buku. ga bawa buku, buka detik atau kompasdotkom atau blog kajian atau resep dan sebagainya. Ketika capek, ga ada kerjaan, ga mood ngapa-ngapain (saya ga menafikkan karena masa seperti itu juga datang), maka beristirahatlah, tidur sebentar, jalan-jalan sebentar, bermain...hingga akhirnya mood baiknya datang.

Bagaimana di rumah? hehe..anda mungkin kaget, ada sebagian orang yang hobinya mengumpulkan sampah (botol bekas, bungkus kopi, kain perca, kardus-kardus), kita tidak pernah tahu bahwa sampah itu akan menjadi barang berharga jika tidak diolah. begitulah para handycrafter bekerja. Saya juga tadinya penuh tanda tanya kepada ibu-ibu pekerja kantoran di direktorat saya, begitu cemerlang kehidupan rumahtangga, sosial dan karir pekerjaannya (kami ada forum internal yang aktif dan membahas hampir segala tema). Apakah waktu tidur mereka lebih sedikit? ternyata tidak. Mereka hanya lebih produktif.

Jadi, adakah alasan lain bagi anda untuk tidak ecxited terhadap hidup anda dan membuat segala rencana dan mimpi anda menjadi kenyataan? mari bergerak. GET EXCITED AND MAKE THINGS HAPPEN.