Selasa, 18 Desember 2012

 

Iseng-iseng main ke Bekasi Cyber Park, rencananya emang pengen beliin istri tablet yang murah dan berkualitas. Keliling-keliling hampir satu jam. Bingung dan bimbang, karena banyak sekali tablet yang murah dan mengusung teknologi terkini. Tapi akhirnya, pilihan jatuh ke Galaxy Tab 2, bukan apa-apa, samsung sebagai vendor androit handset terbesar di dunia pasti sudah pengalaman dalam membuat tablet. Didukung oleh dealer resmi yang bejibun, memudahkan dalam claim garansi kalo misalnya ada apa-apa.

Okelah, lanjut ama review kecil-kecilan. Pertama kali make android tablet, gatek banget dah. Secara keseluruhan tampilan resolusi gambar keren abis speknya bisa liat di mari.  Karena newbie, banyak fitur-fitur yang ga ngerti cara makenya. Misalnya Gmail. Kalo dah selesai make gmail kan biasanya kita logout, nah...ini tuh ga ada tombol sign outnya. Ngubek-ngubek tuh gadget ampe setengah jam dan ternyata cara log outnya ada di setting. Ampun dah......

Kegatekan kedua, kalo mo ngetik sms, atau text apapun pasti ada semacam autotext (yang belakangan diketahui sebagai predictive text). Feature itu mungukin disediakan oleh ICS untuk mempermudah para pengguna, tapi bagi gue...autotext kek gitu MENGGANGGU SEKALI saudara-saudara. Bayangin aja mo ngetik "kemana" bisa jadi "kemah". Ga banget dah, mesti milih dulu prediksi yang ada. Cape dah....!!!
Cara ngilanginnya gimana...???
Kembali ngubek-ngubek tuh tablet. Bingung, di setting kok ga nemu ya settingan keyboardnya. Sempet juga nanya ama temen yang pake tablet samsung ini, jawabannya sama..."gue juga bingung, akhirnya gue biarin aja. Toh dah biasa.." ai mak.....ga cape apa tuh..???
Googling juga deh akhirnya, beberapa artikel sempat bahas, tapi ga begitu jelas banget. Akhirnya coba lagi sendiri...
dan ternyata..
semuanya ada di Setting --> Language and input --> di samsung keyboard kan ada tuh tombol kek ngatur volume--> klik aja --> predictivenya dioffin.

Pyuh,.......cukup sekian deh.

Nanti direview lagi, belum banyak coba-coba. ^___^

Minggu, 18 November 2012




gambar dari sini


Pertama kali ketika menjabat jadi orangtua, semuanya serba baru, dan tentu saja banyak sekali yang menjadi penasihat gratisan kami.hehehe..-Alhamdulillah, banyak yang menyayangi kami.-
Perlu untuk dipelajari jauh jauh hari, apa saja hal yang sebaiknya diperhatikan ketika anak demam. Karenaaaaa (a nya banyak), ketika sudah kejadian, kemungkinan kecil kita baru buka buku, baca teori, sementara kepanikan dan rasa gugup masih merasuki diri kita (halah… ). Terlebih, karena banyaknya penasihat gratisan ini, yang idealnya perlu kita filter sebab tidak semua bisa dilakukan dan tidak semuanya baik loh (saya serius). Dalam keadaan panic, kita bisa jadi gegabah dan berbuat hal-hal yang mungkin nantinya akan disesali (naudzubillahimindzalik, segitunya laa..).

Okey, setelah mengalami beberapa kali abang panas, inilah poin-poin yang saya catat:
  1. Punya thermometer digital yang bisa dipakai. Penting karena mengukur suhu badan dengan telapak tangan sebetulnya tidak akurat. Ketika panasnya terlalu tinggi, kita jadi aware gitu dan ga terlambat untuk penanganan lebih lanjut. Kira-kira 39 derajat ke atas kami baru siap-siap ke dokter dengan beberapa catatan. Takut kena step.
  2. Meski dalam kenyataannya kadang susah juga, but this is important. TENANG. Terutama si ibu. Saya selalu mengusahakan agar saya tetap tenang, sambil terus merawat si anak dan menenangkan ayahnya juga yang suka panikan.
  3. Ibu harus jaga kondisi agar tetap fit. Jika anda seorang ibu pekerja seperti saya dan juga tetap bertanggungjawab memasak untuk semua anggota keluarga, percayalah anda adalah orang yang harus selalu sehat dan fit. Karena itu, ketika anak panas begini, saya minum suplemen  biar ga tepar.
  4. Selalu kondisikan agar rumah tetap bersih dan berjalan senormal mungkin. Akan lebih mudah kalau ada asisten rumahtangga. Kenapa c, koq tipsnya ga nyambung banget? Hehe.. bagi saya, kalau rumah berantakan bisa menimbulkan stress, capek, maka akan mempengaruhi psikologis saya dan keluarga, terutama si sakit. Karena dia kan butuh suasana tenang.
Dannn inilah beberapa hal yang saya lakukan untuk si anak.

  1. Beberapa hari sebelum dia beneran panas, biasanya tidurnya selalu tidak tenang. Coba dipijat pelan mungkin kecapekan. Selain itu, pilih menu makanan yang punya nutrisi ekstra agar daya tahan tubuhnya meningkat.
  2. Ketika panas datang, anak merasa tidak nyaman, saya bikin ramuan untuk dioles ke hampir seluruh badannya. Bawang merah dan kecur diparut, diberi vco atau minyak butbut atau minyak kelapa boleh. Kalau sekarang, saya pakai bawang merah dan asam jawa saja, kalau susah dioleskan (terlalu padat), baru saya tambahkan minyak butbut agar gampang diapply. Oleskan terutama di bagian ketiak dan selangkangan, sambil dipijat pelan seperti gerakan pijat bayi.
  3. Kadang saya kompres kepalanya dengan handuk yang direndam air hangat. Tapi abang ternyata paling risih kalo ada sesuatu di kepalanya. Hehehe. Kalau memungkinkan, saya mandikan dia dengan air hangat, tidak lama, berendam sebentar saja.saya juga punya bantal kecil yg bisa diisi air. adem. ini juga isa dipake.
  4. Ganti bajunya dengan yang lebih nyaman. Biasanya, celana tetap pakai celana panjang, bajunya lengan pendek. Tanpa selimut, atau diselimuti dengan kain tipis. AC suhu 27/28, kadang dimatiin aja.
  5. Susui terus meski dia ga meminta,asal ga menolak. Kalo menolak, bujuk dengan lembut agar mau menyusu. Ini bisa sepanjang malam, jadi, seperti yang saya katakan di atas, si ibu harus siap stamina. Kami lumayan lega kalau dia mulai pipis dan banyak.
  6. Belai lembut kepalanya, pijat pelan kaki dan tangannya dan terus beri support positif pada anak. Misalnya: sehat ya nak..segera sembuh ya..minum yang banyak ya..dan sebagainya.
  7. Bapak dan ibu..berdoalah, dalam waktu-waktu yang mustajab terutama, karena yang mendatangkan sakit adalah Allah, maka kita memohon kepada Allah untuk memberikan kesembuhan yang baik.
  8. Ketika panas anak disertai dengan rewel, tidak mau makan dan minum, seingat saya dianjurkan untuk segera dibawa ke penanganan yang lebih ahli. Alhamdulillah abang mudah terus dalam penanganannya, pernah rewel, tetapi dengan langkah-langkah di atas ternyata panasnya turun perlahan. Abang pernah akhirnya dibawa ke dokter, karena panasnya lebih dari 3 hari meski tidak rewel.
selesai...mudah-mudahan keluarga kami dan anda senantiasa diberikan kesehatan yang baik dan dijadikan pada diri kita insan-insan yang pandai mensyukurinya.

*ummu ibaad

Selasa, 06 November 2012

http://blogs.discovermagazine.com/80beats/files/2010/10/love-pain.jpg
Gambar diambil dari http://blogs.discovermagazine.com/80beats/files/2010/10/love-pain.jpg

Bismillahirrahmanirrahim.....


Saat itu, di ruangan rapat, sembari menunggu pembahasan peraturan yang agak sedikit ngalur-ngidul, tepat di sebelahku duduk seorang wanita yang sudah tidak bisa dibilang muda. Tak sengaja aku melihat laptop yang sedang dibukanya. "Sapi kurban mengamuk dan merusak bla..bla.."... menyadari ada yang memerhatikan bacaannya, dia lantas bergumam, "apa benar kurban yang diperintahkan Allah tuh seperti ini. Binatang yang akan dipotong tidak diperhatikan sama sekali. Bayangkan, manusia aja yang akan dihukum mati diperlakukan dengan sangat baik. Diberi makanan yang enak-enak, diberikan pelayanan yang terbaik, walaupun akhirnya tetap dieksekusi juga. Coba kau lihat sekarang, hewan kurban menjadi semacam hiburan, ditonton oleh banyak orang. Semakin dia menderita kalian semakin senang. Ditambah lagi perlakuan yang tidak manusiawi, masa' ada kambiing yang kedua kakinya diikat dan dibawa menggunakan motor. Ah...sungguh tidak manusiawi."

Maksudnya tidak hewani kali bu? aku menimpali. " ya whateverlah..."

"Bahkan kemarin, daging kurban ku yang diantarkan pengurus masjid ga tak makan. Kasihan..." 

Dari situ aku paham bahwa orang yang sedang berbincang dengan ku saat itu sepertinya begitu menyayangi binatang. 

Lantas dia melanjutkan ceritanya, " di rumahku ada 5 kucing jalanan yang kurawat. Ada satu kucing yang kakinya patah". Dengan bangga dia memperlihatkan foto kucing-kucingnya yang ada di HP.  "coba lihat...lucu kan". Di situ terlihat kucing "kampung" yang jadi berssihhhhhhh.....putih. "semuanya dah ku steril, jadi mereka ga akan punya anak. hehehe...".

Dia menambahkan, kalau merawat binatang itu harus berkomitmen, kau harus mengurusi mereka sampai mereka meninggal atau kaunya sendiri yang meninggal. 

Cettaaarrrrr bangetttt nih si Ibu.

Begitu besar rasa cintanya terhadap kaum hewan. Bagus memang, tapi bukan itu yang menarik minatku untuk mengetahui lebih jauh mengenai fenomena ini. Kenapa orang yang begitu mencintai hewan, sampai sekarang tidak mau berkomitmen dengan salah satu pria di bumi Allah ini. Padahal, manusia lebih "layak" untuk dicintai daripada hewan-hewan itu. 

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ar Rum ayat 21 “dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah ia menciptakan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang". 



Pecinta yang [agak] sedikit aneh. ^__^a

#ni tulisan juga aneh..ga ada ujung pangkal. 

-Abu Ibaadurrahman-

Jumat, 19 Oktober 2012

Resign dari PeEnEs (PEE), menurut ane sih (untuk saat ini) masih menjadi sebuah angan-angan. Perlu banyak pertimbangan dan kebulatan tekad untuk mengambil keputusan tersebut.

Di Indonesia tercinta ini, PEE tuh pavorit banget. Dimana-mana orang pada mau jadi PEE. Entah motivasinya karena uang, kerjaan yang enak, ataupun lainnya, sampe rela jual tanah, buat jadi PEE.

Bagi ane sendiri, menjadi PEE awalnya emang ngebanggain banget. Apalagi kalo orang tua juga PEE, pasti bangga dong anaknya juga ikut menjaga keturunan PEE. Gajinya tiap bulan lumayan gede untuk ukuran D3, sekalinya honor Tim cair bisa beli 3 BB sekaligus. Kurang apa coba..??

Bukannya ga bersyukur jadi PEE, tapi entahlah..ada yang mengganjal. Di lubuk hati ini rasanya ada keinginan untuk menjadi pengusaha aja, hidup normal, tanpa diburu waktu. Bisa menyesuaikan jam kerja dengan jam keluarga. Tidak perlu berdiri di KRL berjam-jam, tidak perlu harus mengejar absensi kantor, tidak perlu berangkat ke kantor pagi buta.
Keuntungan resign udah kebayang sih:
1. Bisa ngurus anak dengan benar.
2. Bisa beribadah tepat waktu.
3. Bisa menimba ilmu lebih leluasa.
4. dsb dsb..

Gimana soal penghasilan?? Cicilan rumah?? biaya anak sekolah??
Itu pertimbangan lain sebelum memutuskan resign.

Well..hidup adalah pilihan, entahlah ....pilihan seperti apa nantinya yang ane ambil.

-Abu Ibaad-

Jumat, 12 Oktober 2012


Selain belajar di kelas, guru-guru di sekolah ini menerapkan konsep Learning By Doing, seperti nama sekolah tentunya. Setelah mendapatkan teori di kelas, mereka menerapkannya dalam kegiatan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Di saat sekolah lain hanya memberikan teori tentang gaya, tekanan, dan vektor, sekolah ini mengajarkan aplikasi untuk teori tersebut. Sewaktu saya mengunjungi sekolah ini, terlihat anak-anak kelas VI sedang mengerjakan "proyek" kecil-kecilan berupa Roket Air yang terbuat dari bekas botol plastik minuman bersoda. Dipandu oleh seorang instruktur, mereka berusaha merakit roket air tersebut agar bisa meluncur terbang ke angkasa. Sesekali terlihat sang instruktur menjelaskan proses kerja dari roket tersebut disertai dengan gesture tubuh yang terlihat lucu. Saya jadi teringat waktu sekolah dulu, pelajaran seperti ini baru saya terima ketika berada di tingkat sekolah menengah, dan itupun hanya diberikan teori sekenanya, dan saya tidak mengerti sama sekali.
Di sudut lapangan yang berbeda, tampak anak-anak perempuan sedang duduk di bawah pohon sambil jarinya sibuk menyusun lembaran flanel menjadi bros-bros kecil yang lucu. Yup..mereka sedang mempraktikkan proses pembuatan bros seperti yang banyak dijual dipasaran. Menurut saya hasilnya tidak jelek-jelek amat, bisa dijual juga mungkin. ^__^

To be continued...

Selasa, 09 Oktober 2012

*gambar diambil dari http://happinessscrappiness.blogspot.com/2009/12/ninie-designsfunny-kitchen.html

Inilah harta karun dapur saya


Suatu hari saya tersenyum –senyum sendiri melihat lemari peralatan dapur saya. Banyak memori di setiap barang.halahhh..preet.. :P

Usia pernikahan kami masih balita, dan ada catatan sempat pisah dua dapur, maka, peralatan kami masih sangat minimalis. Keluarga muda gitu..baru beberapa tahun bekerja terus nekad menikah. Peralatan makan ditabung dari sedikit demi sedikit.

Tak terasa, lemari perkakas full dengan segala barang ajaib.

Saya ingat, piring sango warna coklat itu dibeli hanya 6 buah saja di pasar malam kota Batang (di pekan Kliwonan). Panci kecil untuk memasak air itu mengingatkan saya pada peristiwa ketika ibaad baru menginjak 5 bulan, abahnya berkali-kali merebus air untuk berenang si ibaad, air PAM Kalisalak dingin sekali soalnya.

ada cobek kecil dari batu yang bentuknya tidak sempurna, saya mencarinya di hari libur ketika abahnya ibaad tidak pulang. muter-muter di pasar tradisional, akhirnya ketemu juga. dari batu asli (bukan semen). Cobek ini asisten handal saya, secara kalau tidak ada sambel kurang nampol kata abah. kalau sedang tidak mood masak, atau ketika lauk yang ada terlalu simpel, maka ditemani dengan ulekan beberapa buah cabe dan teman-teman, jadilah meja makan kami lebih berasa. terimakasih cobek.. :) halahhhh.. :p

Wajan kecil, panci kecil,sodet, sarangan gorengan..saya ingat ketika hari sabtu ahad, waktu kami bertemu sepekan sekali setelah menikah. Saya masih ngekos. Siang itu saya masak sayur asem, goreng ikan pindang dan bikin sambel terasi mentah. Super enak kata suami saya, dan percaya atau tidak, saya berusaha mengulangi menu itu lagi tetapi rasanya tetap tidak bisa menyamai dengan kelezatan waktu itu. Nuansanya beda kali ya..

Ada Magic com mini, yang baru kami berhentikan beberapa bulan yang lalu, kondisinya sudah benar-benar rusak. Pancinya masih bagus, tetapi body luarnya sudah keropos saking tuanya hihihi. Ini juga peninggalan kos, kembaran sama teman kos saya, Nunik. Ketika Ramadhan, acara sahur kami jadi lebih nikmat berkat bantuannya. Sekarang magic com kami ukurannya lebih besar, dan warnanya hijau. Saya ingat ketika abahnya ibaad pergi begitu lama dan kembali membawanya sebagai kejutan. Hihihi..

Sebagian besar peninggalan jaman kosan saya sebelum menikah. Include kulkas merk sharp extra big freezer yang setia menemani perjuangan ASIX ibaad. Jadi ingat juga ketika dulu saya terkaget-kaget mendapati keju di kulkas ada bekas gigitannya, heran saya, kenapa bisa ada tikus masuk? Ternyata abahnya ibaad akhirnya mengaku dah nyemil sambil malu-malu..:D

Beberapa barang merupakan hadiah pernikahan kami dari teman-teman yang sangat pengertian. seperti blender yang sampai sekarang masih tangguh dipakai menemani MPASI abang. Happycool (yeah..it’s soooooo cool :D ) yang begitu banyak fungsinya..

Oh iya..ada satu lagi, pisau arzberg yang cantik dan menjadi andalan. Hahha, kami mendapatkannya karena ngumpulin kupon di Hypermart. Waktu itu belanja berbagai kebutuhan rumah seperti keset, lampu, dan lain-lain. Waa..jadi terkenang-kenang momen waktu itu. Sabtu minggu yang dinantikan, karena baru bisa betemu. Alhamdulillah, sekarang sudah serumah, semoga Allah terus meridlainya.

Selebihnya, begitu banyak kenangan menyiapkan makanan untuk keluarga. Meski kadang sering ga enak di lidah, tetep aja terus semangat belajar. Selalu ada kisah di setiap peralatan dapur saya dan hidangan yang bisa dibuat. Ada cinta dan ketulusan di sana. :) ada banyak hal..hehehhe..

habis ini kembali lagi ke dapur dan bersemangat memasak untuk abah dan abang..hihihi


“Preparing food is not just about your self and others. It is about everything!” Shunryu Suzuki

Selasa, 02 Oktober 2012


Learning By Doing Boarding School adalah sekolah tingkat dasar yang menganut metode freedom of study. Kebebasan di sini adalah kebebasan untuk menggunakan metode pembelajaran. No uniform, no shoes, no hat, and no "angry bird" (guru killer, red). Lingkungan asrama yang tenang, kicauan burung kecil, semilir angin pengunungan membuat betah berlama-lama di sekolah ini. Asrama berdiri kokoh memanjang di ujung timur kompleks sekolah. Di sebelah utara, megah nan mewah bangunan putih bertuliskan Ruangan Guru, disampingnya berdiri menara tinggi yang kemudian saya ketahui sebagai pemancar gelombang wifi + radio sekolah. Sarana olahraga, seperti lapangan sepak bola dan badminton, terletak di tengah kompleks sekolah. 
Puas melihat keadaan sekeliling, saya pun beranjak menelusuri kelas-kelas yang berada di sisi barat. Dari balik jendela, terlihat bangku-bangku yang disusun dengan pola U-Shape, sehingga memudahkan guru dalam berinteraksi dengan para siswa.

Tujuan awal dari didirkannya sekolah ini adalah untuk mencetak anak-anak unggul, kreatif, berwawasan luas, mampu berpikir secara rasional, dan mengerti konsep keilmuan. Tak peduli berasal dari kalangan miskin ataupun berpunya,  semua biaya terkait sekolah ditanggung oleh pihak yayasan, SELURUHNYA. Untuk itu, yayasan menerapkan tahapan yang ketat dalam melakukan rekrutmen. Untuk menjadi siswa di LBD BS tidaklah mudah. Berbagai tahapan seleksi dilakukan oleh anak-anak yang berminat masuk ke sekolah ini. Mulai dari tes kesehatan, psikologi, kognitif, dan kemampuan verbal yang baik. Namun demikian, ada syarat utama yang tidak boleh dilanggar, Muslim. Yup...karena LBD BS menerapkan pola seperti pesantren, dimana anak-anak selain diajarkan ilmu-ilmu umum, juga diajarkan ilmu agama yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah.  


To be continued...

Kamis, 12 April 2012

Bismillahirrahmanirrahim...

“Ada empat hal yang termasuk kebahagiaan; istri sholihah, rumah yang lapang nan luas, tetangga yang sholih dan kendaraan yang nyaman. Dan ada empat hal yang termasuk kesengsaraan; tetangga yang  jelek (akhlaknya), istri yang jelek (akhlaknya), rumah yang sempit dan  kendaraan yang tak nyaman.”
HR. Ibnu Hiban no: 1232 dishohihkan oleh al-Albani dalam ash-shohihah 1/509

Yup..salah satu hal yang termasuk dalam kebahagiaan adalah rumah yang lapang nan luas. Nah...insya allah kami saat ini sedang "GALAU" menunggu proses pembelian rumah melalui mekanisme KPR. GA jauh-jauh, ntu rumah deket ama kontrakan yang sekarang.

Setelah hunting ke sana kemari, akhirnya kami memutuskan untuk memilih menggunakan KPR dari Muamalat. Kenapa??
Alasan 1.
KPR di Bank Muamalat tidak memerlukan DP yang besar (cuma 10%). Biasanya pada bank konvensional ataupun bank syariah lainnya, DP yang dipersyaratkan oleh Bank berkisar antara 20% - 30% (untuk rumah second). 

Alasan 2.
Iming-iming pencairan yang cepat. Pada awalnya, mereka sempat bilang kalo pencairan bisa memakan waktu 1 minggu sampai paling lama 14 hari setelah BERKAS LENGKAP.

Alasan 3.
Account Managernya (AM) mau langsung ngedatangin ke kantor, sekalian memasukkan aplikasi. Jadi kita ga perlu repot mondar-mandir ke Bank gitu.

Singkat cerita, tanggal 27 Maret 2012, kami secara resmi mengajukan KPR dengan melengkapi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak Bank. 

Persyaratan bagi Pembeli:
1. Fotokopi KTP (sama istri juga)
2. Fotokopi Surat Nikah
3. Surat Keterangan Gaji dari Kantor (sama istri juga)
4. Fotokopi NPWP (sama istri juga)

Persyaratan bagi Penjual:
1. Fotokopi KTP
2. Fotokopi surat nikah
3. Surat penawaran penjualan
4. Fotokopi Sertifikat
5. Fotokopi IMB
6. Fotokopi PBB

Berkas-berkas sudah lengkap semua, uang muka udah di bayar ke Penjual sebesar 5juta rupiah, dan sekarang tinggal survey lokasi plus investigasi yang dilakukan oleh Bank. 

Alhamdulillah, tanggal 29 Maret 2012, dari pihak Bank selesai survey, dan kemungkinan besar katanya disetujui. 

Okelah, kita nunggu. Proses persetujuan itu emang ga bisa diprediksi kapan. Ada aja masalah yang menyebabkan tertundanya proses tersebut. Mulai dari Kepala Cabang yang lagi cuti, sampe langsung ikut seminar.
Ditengah perjalanan, si Penjual tiba-tiba minta uang lagi sebesar 10juta. Padahal kan ni statusnya belum pasti disetujui. Bingunglah saya....!!! Apa harus dikasih>????
Tanggal 11 Maret 2012 sore, saya dibbm ama AM dari muamalat, katanya sih offering letters sudah ditandatangan dan akan segera diemail ke saya. 

Karena dah dibilang gitu, saya PD aja tuh ngasih duit lagi ke Penjualnya. 
Tapi sodara-sodara sampe sekarang (12 Maret 2012), tuh yang namanya Offering letters belum dikirim juga ke saya. Pyuh.....sabar..sabar....
Tinggallah saya galau sendiri, harap-harap cemas, semoga AM nya benar dan ga bohong kalo Offering Letters tersebut sudah beneran ditandatangan.


Yah......, janji-janji marketing Bank kadang emang ga bisa dipercaya. Pencairan yang dijanjikan seminggu atau maksimal 14 hari, terlewati sudah. 

Tinggal berdoa saja.


*) ntar saya update lagi kalo dah ada perkembangan. ^__^







Rabu, 11 April 2012

Bekerja di kantor, tidak melulu menggunakan kecanggihan teknologi.  ada saatnya dimana teknologi yang notabene merupakan bikinan manusia itu tidak bisa berfungsi, ya kan? ya kan?
jadi, kemampuan melakukan pekerjaan-pekerjaan manual itu tetap harus ada dan kalau perlu dilatih. *soksokAn…
di kantor saya yang lama, ada 2 mesin fotokopi. yang satu sudah canggih. tinggal masukin, set..set..pencet pencet..ditinggal. hasilnya sudah berurutan tinggal dijilid aja. bener-bener pengen tak bawa pindah serta mesin itu!
nah, begitu saya pindah, mesin fotokopi yang di kantor baru ga secanggih itu. masih yang manual, ngopinya perlembar satu satu.
paling males adalah, ketika mendapat disposisi surat edaran, yang mana harus digandakan banyak, dan harus dibagikan segera, dan lagi harus diset manual…zzzZZZzzz…males banget!! kan kalau lembarannya banyak, meja jadi penuh, ga cukup lagi! yasudahlah…daripada mengutuki mesin yang ga canggih, mendingan cari solusi ya toh..
untung dulu pernah nungguin tukang fotokopi ngeset hasil kopiaannya, saya tiru aja. jadi cepet, hehe.. begini ni…

  • tata dengan memisahkan per lembaran yang sama.

 
2.

  • ambil lakban (harusnya yang item, tapi yang ada apa aja bisalah dipakai). tempelkan pada jari telunjuk kanan, bagian yang berperekat justru berada diluar.
 

jadinya begini ni..

 





  •  terus, pakai deh untuk mengambil lembar demi lembar..bisa cepet banget.

 




beneran deh.. cepet banget. apalagi kalau jam terbangnya dah tinggi, bisa jadi tukang fotokopi loh..*halahhh..
makasih banyak ya mbak tukang fotokopi yang menginspirasi saya. you save me dari penyakit hati ga manfaat =>mengutuki mesin tak berdosa.
eh, setelah dirasa-rasa, cara ini koq mirip ya, dengan teknik menjilat jari. biar kertasnya gampang diambil, jadi jari dibasahin pake –maaf- air ludah sendiri. iyalah..kalo ludah orang lain, makin jijay dunk!
 ih, tapi ngeri. pernah dengar cerita tak tentang akibat buruk menjilat ini?
silakan ambil cemilan, simak cerita berikut. xexexe..
ini cerita denger denger, katanya katanya (eh, atau saya dari baca di mana gitu ya..lupa). alkisah..
ada orang yang punya kebiasaan menjilat perangko atau amplop yang berperekat, langsung dengan lidahnya. nah, suatu kali, dia merasa lidahnya ini sakit. kemudian diperiksa ke dokter, dan hasilnya nihil. tidak ada masalah yang ditemukan. tapi eh..lama-lama koq lidahnya bengkak, hingga akhirnya harus dioperasi. tahukah kenapa? ternyata..didalam lidahnya yang membengkak itu, terdapat larva kecoa. Ya! kecoa. jadi, ketika menjilat amplop itu, ternyata ada telur kecoa yang kecil, tersimpan dalam lidah, hangat dan akhirnya berkembang di sana. ih ngeri yaa..
terlepas dari benar atau tidaknya. memang kurang higinis ya, jilat menjilat gitu. okelAH…
mari kita lanjutkan lagi ngeset hasil kopian setumpuk ini. GanbaTTe ne’!!

-Ummu Ibaad-