*gambar diambil dari http://happinessscrappiness.blogspot.com/2009/12/ninie-designsfunny-kitchen.html
Inilah harta karun dapur saya
Suatu hari saya tersenyum –senyum sendiri melihat lemari
peralatan dapur saya. Banyak memori di setiap barang.halahhh..preet.. :P
Usia pernikahan kami masih balita, dan ada catatan sempat
pisah dua dapur, maka, peralatan kami masih sangat minimalis. Keluarga muda
gitu..baru beberapa tahun bekerja terus nekad menikah. Peralatan makan ditabung
dari sedikit demi sedikit.
Tak terasa, lemari perkakas full dengan segala barang ajaib.
Saya ingat, piring sango warna coklat itu dibeli hanya 6
buah saja di pasar malam kota Batang (di pekan Kliwonan). Panci kecil untuk
memasak air itu mengingatkan saya pada peristiwa ketika ibaad baru menginjak 5
bulan, abahnya berkali-kali merebus air untuk berenang si ibaad, air PAM
Kalisalak dingin sekali soalnya.
ada cobek kecil dari batu yang bentuknya tidak sempurna, saya mencarinya di hari libur ketika abahnya ibaad tidak pulang. muter-muter di pasar tradisional, akhirnya ketemu juga. dari batu asli (bukan semen). Cobek ini asisten handal saya, secara kalau tidak ada sambel kurang nampol kata abah. kalau sedang tidak mood masak, atau ketika lauk yang ada terlalu simpel, maka ditemani dengan ulekan beberapa buah cabe dan teman-teman, jadilah meja makan kami lebih berasa. terimakasih cobek.. :) halahhhh.. :p
Wajan kecil, panci
kecil,sodet, sarangan gorengan..saya ingat ketika hari sabtu ahad, waktu kami
bertemu sepekan sekali setelah menikah. Saya masih ngekos. Siang itu saya masak
sayur asem, goreng ikan pindang dan bikin sambel terasi mentah. Super enak kata
suami saya, dan percaya atau tidak, saya berusaha mengulangi menu itu lagi
tetapi rasanya tetap tidak bisa menyamai dengan kelezatan waktu itu. Nuansanya
beda kali ya..
Ada Magic com mini, yang baru kami berhentikan beberapa
bulan yang lalu, kondisinya sudah benar-benar rusak. Pancinya masih bagus,
tetapi body luarnya sudah keropos saking tuanya hihihi. Ini juga peninggalan
kos, kembaran sama teman kos saya, Nunik. Ketika Ramadhan, acara sahur kami
jadi lebih nikmat berkat bantuannya. Sekarang magic com kami ukurannya lebih
besar, dan warnanya hijau. Saya ingat ketika abahnya ibaad pergi begitu lama
dan kembali membawanya sebagai kejutan. Hihihi..
Sebagian besar peninggalan jaman kosan saya sebelum menikah.
Include kulkas merk sharp extra big freezer yang setia menemani perjuangan ASIX
ibaad. Jadi ingat juga ketika dulu saya terkaget-kaget mendapati keju di kulkas ada bekas
gigitannya, heran saya, kenapa bisa ada tikus masuk? Ternyata abahnya ibaad
akhirnya mengaku dah nyemil sambil malu-malu..:D
Beberapa barang merupakan hadiah pernikahan kami dari
teman-teman yang sangat pengertian. seperti blender yang sampai sekarang masih
tangguh dipakai menemani MPASI abang. Happycool (yeah..it’s soooooo cool :D )
yang begitu banyak fungsinya..
Oh iya..ada satu lagi, pisau arzberg yang cantik dan menjadi
andalan. Hahha, kami mendapatkannya karena ngumpulin kupon di Hypermart. Waktu
itu belanja berbagai kebutuhan rumah seperti keset, lampu, dan lain-lain.
Waa..jadi terkenang-kenang momen waktu itu. Sabtu minggu yang dinantikan,
karena baru bisa betemu. Alhamdulillah, sekarang sudah serumah, semoga Allah
terus meridlainya.
Selebihnya, begitu banyak kenangan menyiapkan makanan
untuk keluarga. Meski kadang sering ga enak di lidah, tetep aja terus
semangat belajar. Selalu ada kisah di setiap peralatan dapur saya dan hidangan yang bisa dibuat. Ada cinta dan
ketulusan di sana. :) ada banyak hal..hehehhe..
habis ini kembali lagi ke dapur dan bersemangat memasak untuk abah dan abang..hihihi
“Preparing
food is not just about your self and others. It is about everything!” Shunryu
Suzuki